Pola akses masyarakat Indonesia kepada informasi telah berubah, di mana 76% masyarakat lebih mengandalkan platform media sosial. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan kualitas lembaga, tata kelola dan layanan publik. Percepatan transformasi digital menjadi faktor pendukung untuk membangun negara menjadi lebih kuat dan tangguh. 

Digital transformasi dalam sebuah korporasi akan menyentuh setiap departemen di dalamnya, meliputi strategi bisnis, sumber daya manusia, operasional, produk, pemasaran, pelayanan pelanggan, dan sebagainya. Transformasi digital diperlukan sebagai solusi proses bisnis yang lebih cepat, mudah dan praktis untuk optimalisasi kinerja perusahaan yang efisien.

Transformasi digital di dunia pendidikan akan mendorong perubahan pola pikir dalam proses belajar mengajar, baik dari pengajar maupun peserta didik. Perubahan ini dapat berfokus pada sistem pembelajaran yang adaptif dengan kurikulum yang semakin modern, lebih interaktif dan kolaboratif, memakai multiplatform channel, serta aksesibilitas yang lebih luas. 

Transformasi digital dapat memaksimalkan dampak dari misi dari komunitas atau lembaga non profit lewat perubahan proses dan sistem yang lebih berkelanjutan. Sebagai contoh, transformasi dapat muncul dari bagaimana menyampaikan pesan yang efektif, pemilihan platform atau channel yang tepat, membangun kolaborasi yang lebih luas dengan pihak lain, manajemen komunikasi yang lebih terintegrasi, serta event management yang lebih efisien. 

UMKM sebagai pemberi kontribusi yang cukup besar pada PDB Indonesia perlu untuk diakselerasi lewat penguatan ekosistem digital. Pemerintah menargetkan ada 30 juta UMKM masuk (onboard) ke platform digital pada 2024. Transformasi digital dapat mendorong inklusivitas dan memberikan berbagai manfaat bagi UMKM, seperti menjangkau konsumen yang lebih besar, mempermudah monitoring aktivitas usaha, serta menurunkan biaya operasional pemasaran, logistik, dan pengiriman.